Rabu, 10 Desember 2014

Laporan praktikum biologi kelas XII tentang Fotosintesis & Fermentasi


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat melaksanakan sebuah praktikum dan menyelesaikannya dengan baik hingga menjadi sebuah laporan praktikum.
Laporan praktikum ini adalah sebuah laporan yang kami buat setelah kami melakukan praktikum mengenai Metabolisme. Laporan tersebut kami susun dengan sistematis dan sebaik mungkin berdasarkan pada hasil praktikum yang sebenarnya.
Kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang sangat berperan penting dalam proses kegiatan praktikum ini.terutama pada guru pembimbing yang sekaligus menjadi guru mata pelajaran biologi Ibu Etik,yang telah memberi bimbingan dan arahan kepada kami. Tak  lupa kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada teman-teman sekalian yang telah membantu saat praktikum berlangsung.
Akhirnya,semoga laporan praktikum ini bermanfaat untuk penlitian lanjutan. Kami menyadari sebagai manusia tidak luput dari kekurangan. Oleh karena itu,kami akan menerima jika ada saran maupun kritik terhadap laporan praktikum yang telah kami susun ini .

Cikijing, 17 Nopember 2014

Penyusun
PRAKTIKUM
METABOLISME
    
Praktikum ke-1
FOTOSINTESIS”
BAB I
PENDAHULUAN


    1.   Latar Belakang :
Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya, dan sintesis yang berarti menyusun.Jadi fotosintesis dapat diartikan sebagai suatu penyusunansenyawa kimia kompleks yang memerlukan energi cahaya. Sumber energi cahayaalami adalah matahari. Proses ini dapat berlangsung karena adanya suatu pigmen tertentu dengan bahan CO2 dan H2O. Cahaya matahari terdiri atas beberapa spektrum, masing-masing spektrum mempunyai panjang gelombang berbeda,sehingga pengaruhnya terhadap proses fotosintesis juga berbeda.Fotosintesis merupakan suatu proses biologi yang kompleks, proses ini menggunakan energi dan cahaya matahari yang dapat dimanfaatkan oleh klorofil yang terdapat dalam kloroplas.
            Seperti halnya mitokondria, kloroplas mempunyai membran luar dan membran dalam. Membran dalam mengelilingi suatu stroma yang mengandung enzim-enzim tang larut dalam struktur membran yang disebut tilakoid. Proses fotosintesis dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain air (H2O),konsentrasi CO2, suhu, umur daun, translokasi karbohidrat, dan cahaya. Tetapi yang menjadi faktor utama fotosintesis agar dapat berlangsung adalah cahaya, air,dan karbon dioksida .Berbeda dengan organisme heterotrof, organisme autotrof menggunakan energi yang berasal dari oksidasi dan zat-zat organik tertentu.
Organisme yang demikian disebut kemoautotrof, karena menggunakan zat – zat kimiawi dalam memproduksi senyawa organik dari senyawa non-organik. Sedangkan peristiwa fotosintesis sendiri dilakukan oleh organisme autotrof yang seringkali disebut dengan organisme fotoautotrof, karena dalam proses pembentukan senyawa organiknya menggunakan energi yang berasal dari cahaya matahari Fotosintesis sering didefinisikan sebagai suatu proses pembentukan karbohidrat dan karbondioksida serta air yang dilakukan sel-sel yang berklorofildengan adanya cahaya matahari yang disebabkan oleh oksigen (O2). Ada juga yang mengartikan fotosintesis dengan suatu peristiwa pengolahan atau pemasakan makanan yang terjadi pada daun dengan bantuan cahaya matahari.
Organisasi dan fungsi suatu sel hidup bergantung pada persediaan energy yang tak henti-hentinya. Sumber energi ini tersimpan dalam molekul-molekul organik seperti karbohidrat. Organisme heterotrofik, seperti ragi dan kita sendiri,hidup dan tumbuh dengan memasukan molekul-molekul organik ke dalam sel-selnya. Oleh karena itu, kami mengadakan eksperimen untuk mengetahui apakah benar ada pengaruh cahaya matahari dan suhu terhadap tanaman hydrilla.
2.   Rumusan Masalah :
Bagaimanakah pengaruh cahaya matahari dan suhu terhadap proses fotosintesis pada tanaman hydrilla?
3.   Tujuan :
       -  Menyelidiki factor yang mempengaruhi fotosintesis
       -  Mengamati zat yang dihasilkan dari peristiwa fotosintesis

Teori Dasar :
Dalam beberapa  aspek fisiologi tumbuhan berbeda dengan fisiologi hewan atau fisiologi sel. Tumbuhan dan hewan pada dasarnya telah berkembang melalui pola atau kebiasaan yang berbeda. Tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang sepanjang hidupnya. Kebanyakan tumbuhan tetap tinggal (tidak bergerak) dan memproduksi makanannya sendiri, menggantungkan diri pada apa yang dapat dia peroleh dari lingkungannya sampai batas batas yang tersedia. Hewan sebagian besar bergerak, harus mencari makanan, ukuran tubuhnya terbatas pada ukuran tertentu dan harus menjaga integritas mekaniknya untuk hidup dan pertumbuhan.
Tumbuhan tingkat tinggi pada umumnya teroglong pada organisme autotrof, yaitu golongan makhluk yang dapat mensintesis  sendiri senyawa-senyawa organic yang dibutuhkannya. Senyawa organik yang baku adalah rantai karbon yang dibentuk oleh tumbuhan hijau dari proses fotosintesis. Dalam proses ini energi radiasi diubah menjai energy kimia dalam bentuk ATP dan NADPH + H yang selanjutnya akan digunakan untuk mereduksi CO2 menjadi glukosa.
Glukosa yang dihasilkan bila tidak segera diangkut akan mengalami kondensasi menjadi amilum yang disimpan dalam plastida. Pigmen daun sebenarnya terdiri atas beberapa jenis antara lain: klorofil a, klorofil b dan karotenoid. Pigmen inilah yang berfungsi untuk menyerap cahaya matahari. Tenaga eksitasi yang diperoleh klorofil digunakan untuk memecah molekul air menjadi hidrogen  dan oksigen yang dibebskan ke atmosfer dan peristiwa ini disebut peristiwa fotolisis air.
Proses fotosintesis dalam klorofi terjadi dua tahap, yaitu :
1.       Reaksi terang (Fotolisis).
      Dalam reaksi inni klorofil menyerap cahaya merah, energi yang ditangkap oleh klorofil  digunakan untuk memecahmolekul air yang mengakibatkan molekul air pecah menjadi hydrogen dsan oksigen.
      2.      Reaksi gelap (Fiksasi)
      Dalam reaksi ini terjadi pengikatan CO2 didalam daun. CO2 ini akan berlangsung dengan ion hydrogen yang dihasilkan dari reaksi terang, membentuk glukosa.

Dalam fotosintesis terdapat beberapa faktor-faktor yang mempengaruhinya, yaitu :
1)      Cahaya, merupakan sumber energi untuk fotosintesis.Energi yang diserap tumbuhan tergantung pada intensitas sumber cahaya, panjang gelombang cahaya, dan lama penyinaran. Semakin tinggi intensitas cahaya matahari maka semakin banyak cahaya yang diserap oleh klorofil, sehingga laju fotosintesis meningkat.
2)      Konsentrasi CO2, jika konsentraso CO2 tidak mencukupi maka laju fotosintesis akan turun.
3)      Suhu, mempengaruhi kerja enzim untuk fotosintesis, Bila suhu naik 100 C, kerja enzim meningkat 2x lipat.
4)      O2, kenaikkan kadar O2 dapat menghambat fotosintesis karena O2 merupakan komponen untuk respirasi.
5)      Kandungan klorofil, daun yang menguning berarti kadar klorofl berkurang. Ini akan menurunkan laju fotosintesis.


BAB II
METODE PENELITIAN

Alat dan Bahan :
NO
Nama Alat dan Bahan
jumlah
1
Termometer  110°c
1 buah
2
Gelas kimia 600 ml
1 buah
3
Corong 100 ml
1 buah
4
Tabung reaksi
1 buah
5
Kawat yang mudah di bengkokkan
3 buah
6
Soda kue
5 gram
7
Es batu
Secukupnya
8
Air hangat 40°c
Secukupnya
9
Tanaman air, hydrilla sp.
Secukupnya

 Langkah Kerja :
  1. Susunlah gelas kimia 600 ml, corong dan tabung reaksi.
  2. Gunakan 3 buah kawat untuk menyangga corong atau corong di beri pengganjal.
  3. Pasanglah hydrilla pada batu pemberat.
  4. Masukkan alat dan hydrilla kedalam ember berisi air
  5. Rangkailah alat sampai seluruhnya terisi air tanpa gelembung udara, lalau angkatlah.
 Buatlah 5 set untuk 5 macam perlakuan, yaitu :
  1. Disimpan di tempat teduh.
  2. Disimpan di tempat dengan cahaya matahari.
  3. Disimpan di tempat dengan cahaya matahari dan di beri soda kue 0.5 sendok teh.
  4. Disimpan di tempat dengan cahaya matahari dan di beri es sehingga suhunya 20°c.
  5. Disimpan di tempat dengan cahaya matahari dan di beri air hangat sehingga 40°c.
  6. Biarkan selama 15 menit.
  7. Lalu catatlah hasil data pengamatannya.

Hasil Pengamatan :
Di tempat terang ( terkena sinar matahari ) waktunya yaitu 3x per 15 menit.
  1. Air biasa
5 menit pertama
Menit ke -
Banyaknya gelembung
1
1 gelembung
2
1 gelembung
3
2 gelembung

5 menit kedua
Menit ke -
Banyaknya gelembung
2
1 gelembung
4
3 gelembung

5 menit ketiga
Menit ke -
Banyaknya gelembung
5
2 gelembung

  1. Air hangat 40°c
5 menit pertama
Menit ke -
Banyaknya gelembung
1
1 gelembung
3
1 gelembung
5
1 gelembung

5 menit kedua
Menit ke -
Banyaknya gelembung
1
1 gelenbung

5 menit ketiga
Menit ke -
Banyaknya gelembung
1
1 gelembung

  1. Air dingin 20°c
5menit pertama
Menit ke -
Banyaknya gelembung
5
1 gelembung

5 menit kedua
Menit ke -
Banyaknya gelembung
3
1 gelembung
4
3 gelembung

5 menit ketiga
Menit ke -
Banyaknya gelembung
1
1 gelembung

  1. Soda kue
5 menit pertama
Menit ke -
Banyaknya gelembung
5
1 gelembung

5 menit kedua
Menit ke -
Banyaknya gelembung
5
1 gelembung

5 menit ketiga
Menit ke -
Banyaknya gelembung
-
-

Di tempat teduh ( tidak terkena sinar matahari ) waktunya yaitu 3x per 15 menit.
5 menit pertama
Menit ke -
Banyaknya gelembung
-
-

5 menit kedua
Menit ke -
Banyaknya gelembung
-
-

5 menit ketiga
Menit ke -
Banyaknya gelembung
5
1 gelembung



Analisis Data :
Klasifikasi            
Divisio                   : Magnoliophyta
Classis                   : Liliopsida
Ordo                     : Hydrocharitales
Familia                   : Hydrocharitaceae
Genus                    : Hydrilla
Spesies                  : Hydrilla verticillata

               Pada percobaan tentang fotosintesis yang telah dilakukan, terlihat gelembung-gelembung udara yang muncul dari ujung batang tanaman Hydrilla verticillata yang diletakkan terbalik pada becker glass. Gelembung-gelembung tersebut menghasilkan jumlah dan kecepatan yang berbeda dari ketiga perlakuan tersebut yaitu dengan medium air, air yang ditambah air hangat, air yang ditambah air dingin,dan air yang ditambah soda kue  pada keadaan terang,  dan teduh.
Pada percobaan fotosintesis yang telah dilakukan, dapat diamati bahwa adanya perbedaan jumlah gelembung yang keluar dari ujung batang tanaman Hydrilla verticillata yang dimasukan ke dalam corong kaca di dalam beaker glass. Keluarnya gelembung – gelembung itu pun terjadi dalam kecepatan yang berbeda pada semua perlakuan. Perbedaan tersebut terjadi karena adanya perbedaan intensitas cahaya pada medium yang di gunakan.
     
      1.      Pada medium air
Dari hasil pengamatan dapat diketahui bahwa proses fotosintesis dengan percobaan menggunakan medium air pada kondisi cahaya yang berbeda menghasilkan jumlah dan kecepatan munculnya gelembung yang berbeda pula. Pada percobaan ditempat terang, jumlah gelembung pada 5 menit pertama menghasilkan 3 gelembung, pada 5 menit kedua menghasilkan 2 gelembung, pada 5 menit ketiga tidak menghasilkan gelembung satu pun.
Sedangkan pada tempat gelap kecepatan proses fotosintesis terjadi sangat lambat sehingga gelembung yang dihasilkan sedikit atau bahkan tidak menghasilkan gelembung sama sekali. Hal ini di sebabkan cahaya yang diterima tidak banyak dan kadar CO2 yang diperlukan hanya sedikit.
       2.      Medium air + soda kue
Pada medium air yang ditambah dengan soda kue yang ditempatkan pada tempat terang. Pada tempat yang terang menghasilkan jumlah gelembung yang sama yaitu hanya menghasilkan yaitu 1 gelembung pada waktu 5 pertama, 5 menit kedua menghasilkan 1 gelembung, pada 5 menit ketiga tidak menghasilkan satu pun gelembung.
Jika dibandingkan dengan menggunakan medium air saja, jumlah gelembung pada medium air yang ditambahkan dengan soda kue seharusnya lebih banyak karena kandungan zat terlarut seperti pada penambahan larutan air dingin  dapat mempengaruhi proses fotosintesis dimana zat tersebut dapat mempercepat reaksi fotosintesis. Akan tetapi dari data yang diperoleh pada medium air yang ditambah dengan soda kue menghasilkan gelembung yang lebih sedikit dari yang menggunakan medium air saja. Hal ini terjadi kemungkinan karena disebabkan oleh faktor dari dalam, seperti kadar O2 yang tinggi yang menghambat terjadinya proses fotosintesis atau juga kadar CO2 yang rendah serta soda kue yang larut kurang sempurna pada air. Factor lain disebabkan karena cuaca pada saat itu mendung dengan suhu yang cukup dingin.
    3.      Medium + air dingin
Pada medium air yang ditambah dengan air dinginyang ditempatkan pada tempat terang. Pada tempat yang terang menghasilkan jumlah gelembung yang sama yaitu hanya menghasilkan yaitu 1 gelembung pada waktu 5 pertama, 5 menit kedua menghasilkan 4 gelembung, pada 5 menit ketiga menghasilkan 1 gelembung.
            Jika dibandingkan dengan menggunakan air saja, jumlah pada medium air yang di tambahkan air dingin lebih banyak gelembungnya.
     4.    Medium + air panas   
Pada medium air yang ditambah dengan air dinginyang ditempatkan pada tempat terang. Pada tempat yang terang menghasilkan jumlah gelembung yang sama yaitu hanya menghasilkan yaitu 2 gelembung pada waktu 5 pertama, 5 menit kedua menghasilkan 2 gelembung, pada 5 menit ketiga menghasilkan 1 gelembung.
            Jika dibandingkan dengan menggunakan air saja, jumlah pada medium air yang di tambahkan air hangat lebih sedikit gelembungnya.


Gelembung - Gelembung

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan :
     
                  1.      Fotosintesis merupakan proses pembentukan oksigen dengan bantuan  energi berupa cahaya matahari.
                  2.      Cahaya dan CO2 serta suhu disekitar sangat memiliki pengaruh yang besar dalam pembentukkan O2 pada proses fotosintesis.
                  3.      soda kue, air dingin, air hangat merupakan zat yang dapat mempercepat laju                     
      fotosintesis sehingga dapat mempercepat proses fotosintesis.
                 
                  4.      Faktor-faktor yang mempengaruhi fotosintesis :
a.       Cahaya
b.      Oksigen
c.       Kadar air
d.      Konsentrasi Karbondioksida
e.       Kandungan klorofil dan
f.       Suhu
             5.   Secara reaksi proses fotosintesis berlangsung sbagai berikut :

6CO2 + 6H2O     →     C6H12O6 + 6O2
                                       



praktikum ke-2
“FERMENTASI”

BAB 1
PENDAHULUAN

    A.    Latar Belakang
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum,fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal.

Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen.Akan tetapi beberapa komponen lain dapat juga dihasilkan dari fermentasi seperti asam butirat dan aseton. Ragi dikenal sebagai bahan yang umum digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam bir, anggur dan minuman beralkohol lainnya. Respirasi anaerobik dalam otot mamalia selama kerja yang keras (yang tidak memiliki akseptor elektron eksternal), dapat dikategorikan sebagai bentuk fermentasi yang mengasilkan asam laktat sebagai produk sampingannya. Akumulasi asam laktat inilah yang berperan dalam menyebabkan rasa kelelahan pada otot.
   
     B.     Tujuan Penelitian
Memahami peristiwa fermentasi dan menemukan hasilnya.

     C.    RumusanMasalah
        1.      Bagaimanakah proses fermentasi alkohol?
        2.      Apa saja yang dihasilkan fermentasi alkohol?

    D.    BatasanMasalah
Kami hanya membahas dan menganalisa hasil percobaan yang telah kami lakukan.
E.     Hipotesis
Pada beberapa mikroba peristiwa pembebasan energi terlaksana karena asam piruvat diubah menjadi asam asetat + CO2 selanjutaya asam asetat diubah menjadi alkohol.

     F.     Variabel
        a.       Variabel  terikat           : Banyak gelembung, suhu, bau dan perubahan warna
        b.      Variabel bebas              : PP, Glukosa, Ca(OH)2
        c.       Variabel Control          : Ragi



BAB II
KAJIAN PUSTAKA
     A.    Pengertian
Respirasi anaerob (fermentasi) adalah respirasi yang terjadi dalam keadaan ketidaktersediaan oksigen bebas.Asam piruvat yang merupakan produk glikolisis jika dalam keadaan ketiadaan oksigen bebas akan diubah menjadi alkohol atau asam laktat.
Pada manusia, kekurangan oksigen sering terjadi pada atlet-atlet yang berlari jarah jauh dengan kencang. Atlet tersebut membutuhkan kadar oksigen yang lebih banyak daripada yang diambil dari pernafasan. Dengan kurangnya oksigen dalam tubuh, maka proses pembongkaran zat dilakukan dengan cara anaerob, yang disebut dengan fermentasi. Fermentasi tidak harus selalu dalam keadaan anaerob. Beberapa jenis mikroorganisme mampu melakukan fermentasi dalam keadaan aerob.
B.     Mikroba yang BerperanDalam Proses Fermentasi
1.      Fermentasi Asam Asetat
          Bakteri Acetobacter aceti merupakan baktei yang mula pertama diketahui sebagai penghasil asam asetat dan merupakan jasad kontaminan pada pembuatan wine. Saat ini bakeri Acetobacter aceti digunakan pada produksi asam asetat karena kemampuanya mengoksidasi alkohol menjadi asam asetat.

2.      Fermentasi Asam Laktat
          Fermentasi asam laktat banyak terjadi pada susu. Jasa yang palingberperan dalam fermentasi ini adalah Lacobacillus sp. Laktosa diubah menjadi asam laktat. Kini asam laktat juga digunakan untuk produksi plastik dalam bentuk PLA.

3.      Fermentasi Asam Sitrat
          Asam sitrat dihasilkan melalui fermentasi menggunakan jamur Aspergillus niger. Meskipun beberapa bakteri mampu melakukan, namun yang paling umum digunakan adalah jamur ini. Pada kondisi aerob jamur ini mengubah gula atau pati menjadi asam sitrat melalui pengubahan pada TCA.

4.      Fermentasi Asam Glutamat
          Asam glutamat digunakan untuk penyedap makanan sebagai penegas rasa. Mula pertama dikembangkan di Jepang. Organisme yang kini banyak digunakan adalah mutan dari Corynebacterium glutamicu.

C.    Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Fermentasi
Faktor-faktor  yang mempengaruhi  proses fermentasi untuk menghasilkan etanol adalah: sumber  karbon, gas karbondioksida, pH substrat, nutrien, temperatur, dan oksigen.
Untuk pertumbuhannya, yeast memerlukan energi yang berasal dari karbon. Gula adalah substrat yang lebih disukai. Oleh karenanya konsentrasi gula sangat mempengaruhi kuantitas alkohol yang dihasilkan.
Kandungan gas karbondioksida sebesar 15 gram per liter (kira-kira 7,2atm) akan menyebabkan terhentinya pertumbuhan yeast, tetapi tidak menghentikan fermentasi alkohol. Pada tekanan lebih besar dari 30 atm, fermentasi alcohol baru terhenti sama sekali.
        1.      pH
PH dari media sangat mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme. Setiap mikroorganisme mempunyai pH minimal, maksimal, dan optimal untuk pertumbuhannya. Untuk yeast, pH optimal untuk pertumbuhannya ialah berkisar antara 4,0sampai 4,5. Pada pH 3,0 atau lebih rendah lagi fermentasi alcohol akan berjalan dengan lambat.
        2.      Nutrien
Dalam pertumbuhannya mikroba memerlukan nutrient.Nutrien yang dibutuhkan digolongkan menjadi dua yaitu nutrient makro dan nutrient mikro. Nutrien makro meliputi unsur C, N, P, K. Unsur C didapat dari substrat  yang mengandung karbohidrat, unsur N didapat dari penambahan urea, sedang unsur P dan K dari pupuk NPK. Unsur mikro meliputi vitamin dan mineral-mineral lain yang disebut trace element seperti Ca, Mg, Na, S, Cl, Fe, Mn, Cu, Co, Bo, Zn, Mo, dan Al.

    3.      Temperatur
Mikroorganisme mempunyai temperature maksimal, optimal, dan minimal untuk pertumbuhannya. Temperatur optimal untuk yeast berkisarantara 25-30ºC dan temperature maksimal antara 35-47ºC. Beberapa jenis yeast dapat hidup pada suhu 0ºC. Temperatur selama fermentasi perlu mendapatkan perhatian, karena di samping temperature mempunyai efek yang langsung terhadap pertumbuhan yeast juga mempengaruhi komposisi produk akhir. Pada temperature yang terlalu tinggi akan menonaktifkan yeast. Pada temperature yang terlalu rendah yeast akan menjadi tidak aktif.



BAB III
METODE PENELITIAN

        A.    Metode Penelitian
Metode yang kami pergunakan dalam meguji cara kerja enzim katalase adalah metode eksperimen. 
     B.     Tempat dan Waktu Penelitian
Kami melakukan percobaan ini di Laboratorium Biologi SMA Negeri 1 Kota Mungkid pada hari senin, 15 september 2014 pukul 09.00WIB.

Alat dan bahan :
No
Nama alat / bahan
Jumlah
1
Termometer
2 buah
2
Neraca
1 unit
3
Gelas kimia
1 buah
4
Silinder ukur
1 buah
5
Erlenmeyer
4 buah
6
Pipet tetes
1 buah
7
Spatula
1 buah
8
Selang
30 cm
9
Sumbet karet 2 lubang
4 buah
10
Gula merah / gula pasir
30 gram
11
Larutan phenolphthalein
Secukupnya
12
Vaseline
Secukupnya
13
Akuades
300 ml
14
Ragi roti
secukupnya

   
Langkah kerja :
  1. Buatlah larutan gula 15% lalau masukan ke Erlenmeyer 100 ml (A) sebanyak 50 ml. kemudian tambahkan ragi 5 gr.
  2. Isilah Erlenmeyer  B dengan akuades yang berisi 3 tetes larutan phenolphthalein.
  3. Susunlah alat-alat masukkan thermometer pada sumbat.
  4. Susunlah 1 set  peralatan lain, tanpa menggunakan ragi. Tandai masing-masing Erlenmeyer dengan C dan D.
  5. Diamkan selama 15 menit, lalu amati perubahan yang terjadi pada Erlenmeyer pada ke dua set alat.
   
Hasil pengamatan :
  1. Erlenmeyer glukosa pake ragi roti (tabung A) dan Erlenmeyer aquades (tabung B)
Warna awal : crem / coklat muda
Suhu awal : 3,0°c
Setelah didiamkan selama 15 menit, warna dan suhu tetap. Tetapi larutannya berubah yang tadinya 50 ml menjadi 150 ml.
  1. Erlenmeyer glukosa tidak pake ragi roti (tabung C) dan Erlenmeyer aquades (tabung D).
Warna awal : coklat
Suhu awal : 3,0°c
Setelah didiamkan selama 15 menit, ternyata tidak terjadi perubahan apapun.





BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal yang dipengaruhi oleh pH, temperature dan nutrient.














DOKUMENTASI










                                                                                                                         


Tidak ada komentar:

Posting Komentar